Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Dhito-Dewi

    Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Dhito-Dewi

    Kediri – Mendekati masa penetapan calon bupati-wakil bupati Kediri oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ribuan petani dari 26 kecamatan menyatakan dukungan kepada pasangan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa.

    Deklarasi dukungan dilakukan di acara Guyub Rukun Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kawasan Taman Hijau, Simpang Lima Gumul. Ikut pula bergabung dalam deklarasi, 10 distributor pupuk dan asosiasi kios pupuk. 

    Ketua KTNA Kabupaten Kediri Tarwa Mustofa mengatakan, keseluruhan ada sekitar 2000 petani yang hadir dalam acara tersebut. Mereka merupakan perwakilan kelompok tani maupun gabungan kelompok tani dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri.

    Adapun deklarasi tersebut sebagai bentuk dukungan karena petani menilai program - program dalam sektor pertanian yang diusung Mas Dhito selama menjabat bupati Kediri dirasakan manfaatnya bagi petani. 

    “Memang program-program yang sudah dijalankan sangat dirasakan oleh petani, ” katanya usai acara deklarasi pada Sabtu (21/9/2024).

    Mustofa menyebut, berbagai program yang dilakukan Mas Dhito, seperti penyaluran bantuan sarana prasana pertanian mulai dari saluran irigasi, jalan usaha tani, hingga peralatan pertanian. Bahkan, kini bantuan drone untuk penyemprotan juga diberikan bagi petani.

    Selain bantuan fisik, dalam pemerintahannya Mas Dhito juga memberikan program pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi petani seperti pembuatan pupuk organik. Pihaknya tak memungkiri, salah satu solusi Ketika ada keterbatasan pupuk yakni dengan pupuk organik.

    “Untuk organik ini tidak langsung instans, tapi sudah ada yang berjalan, ” ungkapnya.

    Disisi lain, petani juga mengapresiasi dengan adanya penambahan kuota pupuk saat ini. Dimana berdasarkan usulan pemerintah, Kabupaten Kediri pada tahun 2024 ini mendapatkan tambahan kuota pupuk subsidi. 

    Secara rinci, untuk pupuk urea meningkat dari 21.175 ton menjadi 36.207 ton atau naik 71 persen. Pupuk NPK yang awalnya 19.042 ton menjadi 40.698 ton atau naik 114 persen. Bahkan untuk pupuk organic yang sebelumnya tidak menerima alokasi, kini mendapatkan 6.730 ton.

    Sementara itu, dalam pertemuan yang juga dihadiri Mas Dhito itu, para petani menyampaikan harapannya kepada bakal calon bupati itu ketika di periode kedua kembali terpilih untuk bisa diagendakan pertemuan secara rutin dengan petani.

    Menanggapi harapan petani itu, Mas Dhito mengamini nantinya jika kembali mendapatkan mandat dari masyarakat untuk kembali memimpin Kabupaten Kediri pihaknya akan mengagendakan pertemuan dengan petani minimal 6 bulan sekali.

    Terkait kontestasinya dalam Pilkada Kabupaten Kediri 2024, Mas Dhito menyerukan supaya memilih pemimpin berdasarkan rekam jejaknya. Mengutip kalimat dari Johannes Leimena, Menteri Kesehatan di era Presiden Soekarno, yang berbunyi politik bukan alat kekuasan tapi etika mengabdi, menurut Mas Dhito yang terpenting menjadi pemimpin bagaimana dirinya mengabdi untuk rakyat.

    Hal itulah yang mendorongnya kerap turun bertemu dengan masyarakat, termasuk petani. Dengan pertemuan itu, Mas Dhito selalu mengajak berdiskusi, mendengarkan persoalan yang disampaikan untuk dicarikan solusi. 

    “Siapapun nanti 27 November bukan soal Dhito, bukan soal Dewi tapi ini persoalan Kabupaten Kediri 5 tahun ke depan anda mau bawa kabupaten ini ke arah mana, ” tegas Mas Dhito.

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    KPU Kab Kediri Tetapkan Jumlah DPT untuk...

    Artikel Berikutnya

    Mas Dhito Berharap Koi Jadi Ikan Hias Identiknya...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    KPU Kab Kediri Mulai Distribusi Logistik di 26 Kecamatan
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami